Oleh: Natasha Keira Ayu
Apakah kamu pernah melakukan sesuatu hanya agar tidak mengecewakan orang lain? Apakah kamu sering merasa sungkan saat ingin menolak permintaan orang lain? Atau merasa keputusan yang kamu buat dipengaruhi oleh keinginan untuk menyenangkan orang lain? Jika iya, berarti kamu mungkin memiliki kecenderungan people pleasing. Menurut Cambridge Dictionary, people pleaser merupakan seseorang yang sangat peduli untuk disukai oleh orang lain dan selalu ingin orang lain menyetujui tindakannya. Keinginan untuk dipandang positif oleh orang lain merupakan hal yang wajar, tetapi untuk sebagian orang, keinginan ini datang dengan harga yang mahal: pengorbanan diri yang berlebihan. Jika terus dilakukan, hal ini justru bisa menimbulkan dampak negatif pada kesejahteraan mental seseorang.
Mengapa sulit mengatakan “Tidak”?
Secara psikologis, kecenderungan untuk menjadi people pleaser dapat dijelaskan dari beberapa perspektif.
Attachment Theory
Menurut Attachment Theory dari John Bowlby (1989), individu dengan anxious attachment style cenderung kurang percaya diri, lebih emosional, cemburuan, dan takut akan penolakkan (Santrock, 2018). Karena ketakutan tersebut, mereka mungkin lebih sering menggunakan perilaku people pleasing untuk menjaga hubungan.
Selain itu, pengalaman masa kecil dengan kasih sayang yang bersyarat atau conditional parental affection juga berperan besar. Misalnya, jika seorang anak hanya merasa “dicintai” ketika memenuhi ekspektasi orang tua, maka kepercayaan dirinya bisa terganggu dan ia akan terbiasa mencari validasi dari orang lain seumur hidup (Georgescu & Bodislav, 2025). Hasilnya? Saat dewasa, anak tersebut lebih rentan menjadi people pleaser.
Trauma Response
People pleasing juga dapat muncul sebagai respons terhadap trauma. Hal ini dikenal dengan istilah fawn response, tambahan dari fight, flight, or freeze response yang umum diketahui dalam bidang psikologi. Fawning merupakan respons trauma ketika seseorang mencoba meredakan konflik atau bahaya dengan cara menuruti orang lain. Saat seseorang secara terus menerus mencoba untuk menuruti keinginan orang lain, mereka akan sulit menetapkan batasan, membangun identitas diri yang kuat, dan merasa tidak aman dalam hubungan.
Lalu, Apa Dampak Negatifnya?
Sekilas, selalu membantu orang lain memang terlihat seperti hal positif. Namun, jika terlalu sering, ada efek negatif yang dapat timbul. Terus-menerus menjadi people pleaser dapat melemahkan rasa percaya diri, menurunkan jati diri, dan menyulitkan individu dalam mengenali kebutuhan serta kepribadiannya sendiri. Perilaku tersebut dapat menyebabkan cognitive dissonance, sebuah fenomena yang menggambarkan ketidaknyamanan mental saat tindakan kita bertentangan dengan nilai atau kebutuhan pribadi (Aronson et al., 2019). Ketika kita memprioritaskan kebutuhan dan keinginan orang lain daripada diri sendiri, hal ini berpotensi menciptakan konflik antara keinginan untuk disukai dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi. Menurut Gibson et al. (2025), people pleasers dapat merasa terkuras secara mental akibat mendahulukan kebutuhan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan burnout, kebencian, dan perasaan dianggap remeh seiring berjalannya waktu.
Breaking the Cycle
Kabar baiknya adalah kebiasaan merasa nggak enakan dapat diubah. Pertama-tama, kita harus belajar menetapkan batasan. Menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan pribadi bukan berarti egois, tapi justru penting agar kita bisa hadir secara utuh untuk orang lain. Karena pada akhirnya, tidak mungkin kita bisa menyenangkan semua orang, terlalu sering mengatakan “iya” pada orang lain kadang berarti kamu sedang mengatakan “tidak” pada dirimu sendiri. Jadi beranilah untuk menghargai dirimu, karena kebutuhanmu pun berhak didahulukan. Menetapkan batasan bukan hanya melindungi dirimu, tapi juga memungkinkan kamu tetap hadir bagi orang lain dengan cara yang sehat.
Referensi
- Aronson, E., Wilson, T. D., & Sommers, S. R. (2019). Social Psychology (10th ed.). Pearson
- Bowlby, J. (1989). Secure and insecure attachment. New York: Basic Books.
- Cambridge University Press. (n.d.). People pleaser. In Cambridge Dictionary. Retrieved August 20, 2025, from https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/people-pleaser
- Gibson J, Gkaliamoutsas S, Stasinou T. The art of saying no: Reclaiming your time and productivity. Journal of Clinical Urology. 2025;18(4):271-275. doi:10.1177/20514158251343414
- Georgescu, R. I., & Bodislav, D. A. (2025). The Workplace Dynamic of People-Pleasing: Understanding Its Effects on Productivity and Well-Being. Encyclopedia, 5(3), 95. https://doi.org/10.3390/encyclopedia5030095
- Santrock, J. W. (2018). A Topical Approach To Life-Span Development