Pos oleh :

LM Psikologi UGM

SMALL THINGS BIG BLESSINGS

oleh Putu Mahatma Satria Wibawa

Hari demi hari berganti, detik demi detik terlewati. Loncatan waktu semakin cepat dari hari ke hari. Ruang hanya tinggal bayang. Percakapan hanya meninggalkan kenang. Rutinitas tumbuh menjadi begitu monoton. Kehidupan berjalan tak ubahnya episode berulang yang terus menerus ditonton. Adakah waktu begitu cepat berlalu, sedemikian rupa, hingga kita nyaris tak lagi memahami apa makna kehidupan yang sebenarnya? 

Di suatu malam yang tentram dibasuh hujan, lampu belajar saya menerangi gelapnya ruang. Mata saya menari dalam mencermati kata demi kata yang terukir dalam lembaran halaman kekuningan buku lama di rak perpustakaan asrama saya. Aroma air hujan yang tercium dari celah-celah kecil di jendela berpadu dengan aroma buku yang entah kenapa membuat saya tenggelam dalam ketenangan. Ah, ketenangan. Betapa kata itu terlampau elit, mahal, dan langka dalam kehidupan saya sehari-harinya sebagai mahasiswa baru yang sibuk mempersiapkan bermacam hal yang membuat fokus saya selama dua minggu ke belakang teralihkan kepada hal-hal yang berada di luar diri saya. read more

Ghosting, What Does It Mean for the One Who Leaves and the One Who Gets Left?

Oleh Siti Nurjanah

How could you make me believe

That there was something in between you and me, yeah?

I look around and I don’t see you

Apakah teman-teman pernah merasa relate dengan lirik di atas? Lirik dari lagu Shawn Mendes berjudul Where Were You In The Morning?” seolah menggambarkan saat seseorang yang dekat dengan kita mendadak menghilang tanpa penjelasan. Tidak jarang, situasi seperti ini membuat kita bingung, marah, atau bahkan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan diri kita sendiri. Fenomena yang kini dikenal sebagai ghosting ini sering kali meninggalkan pertanyaan yang tak terjawab dan perasaan campur aduk. read more

Why Is It So Hard to Say “No”?: The Psychology Behind People-Pleasers

Oleh: Natasha Keira Ayu

Apakah kamu pernah melakukan sesuatu hanya agar tidak mengecewakan orang lain? Apakah kamu sering merasa sungkan saat ingin menolak permintaan orang lain? Atau merasa keputusan yang kamu buat dipengaruhi oleh keinginan untuk menyenangkan orang lain? Jika iya, berarti kamu mungkin memiliki kecenderungan people pleasing. Menurut Cambridge Dictionary, people pleaser merupakan seseorang yang sangat peduli untuk disukai oleh orang lain dan selalu ingin orang lain menyetujui tindakannya. Keinginan untuk dipandang positif oleh orang lain merupakan hal yang wajar, tetapi untuk sebagian orang, keinginan ini datang dengan harga yang mahal: pengorbanan diri yang berlebihan. Jika terus dilakukan, hal ini justru bisa menimbulkan dampak negatif pada kesejahteraan mental seseorang. read more